Pesantren dan Madrasah Benteng Pertahanan Moral Bangsa (dilengkapi Video Mars Pesantren dan Madrasah)

Menteri agama Suryadharma Ali meminta agar para santri di pondok pesantren serta siswa madrasah untuk bangga menjadi siswa madrasah dan santri pondok pesantren. Pasalnya, pesantren dan madrasah merupakan benteng pertahanan terakhir moral bangsa.

"Banggalah kalian semua menimba ilmu di pondok pesantren dan madrasah. Sekarang ini banyak pemimpin yang membicarakan soal moral dan etika bangsa ini yang terus melorot. Ini karena pendidikan agama dikalahkan oleh pendidikan lain yang memang memberi dampak positif, namun juga (pendidikan lain itu) berdampak negatif,". Karenanya, Menag meminta agar proses belajar mengajar di pondok pesantren maupun madrasah, tidak boleh terhenti.

Dikatakan Menag, informasi yang sifatnya massif melalui HP, televisi dan internet tidak bisa disaring. Sementara di pondok pesantren, terjaga betul. Sehingga di pesantren dan madrasah dibentengi oleh akhlak yang baik. "Kerusakan moral membayang-bayangi kita. Kita harus cegah kemerosotan moral yang terus menerus dan inilah peran pesantren dan madrasah,".

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Madrasah, Ace Syaifuddin menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan peningkatan madrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah serta Aliyah. "Pada sisi kelembagaan, kami terus melakukan akreditasi statuta. Setidaknya setiap tahun ada 5000 madrasah yang mendapatkan kenaikan status," papar Ace.

Sementara dari sisi pendidik, menurutnya, Kementerian Agama terus meningkatkan mutu para pendidik di madrasah. Juga dari sisi sarana prasarana pendidikan, pihaknya juga terus melakukan peningkatan.

Ditambahkan Ace, selain mendapatkan pendidikan, yang terpenting di madrasah dan pesantren, siswa dan santrinya mendapatkan keteladanan dari guru dan para kyainya.

Sementara Direktur Pondok pesantren Choirul Fuad sangat sepakat dengan apa yang dikatakan Menteri Agama. "Pesantren menjadi benteng terakhir bahkan bersama madrasah menjadi tulang punggung penjaga moral bangsa," tegas Fuad.

Ia menggambarkan bahwa pendidikan agama di sekolah hanya sekitar dua jam. Sementara pendidikan di pesantren 24 jam.

Dikatakan Fuad bahwa saat ini di seluruh Indonesia terdapat sekitar 24 ribu pondok pesantren. Sebanyak 30 persen di antaranya sekarang sudah terdapat madrasah yang berada di lingkungan pesantren. "Jadi kami berjalan seiringan meningkatkan kualitas pendidikan agama di negeri ini," ungkap Fuad.

Menurutnya, pendidikan di pesantren adalah bentuk yang paling efektif dan cocok sesuai dengan perkembangan jaman.

Sumber: Pendis.Kemenag.Go.Id


Video Sejarah Singkat Pondok Pesantren:

Video Tentang Kelebihan dan Keunggulan Madrasah:

Video Mars Ayo Mondok:

Video Hymne Madrasah:

Video Mars Madrasah:

Baca Juga: 

Subscribe to receive free email updates:

8 Responses to "Pesantren dan Madrasah Benteng Pertahanan Moral Bangsa (dilengkapi Video Mars Pesantren dan Madrasah)"

  1. jadi inget membaca negeri lima menara ^^

    BalasHapus
  2. iya..pesantren memang salah satu bagian kultur budaya mendasar indonesia, yang bisa dijadikan penahan laju penurunan moral bangsa...

    BalasHapus
  3. Pendidikan pesantren adalah pendidikan yang ideal agar terjaga kestabilan antara pengetahuan dan akhlak.. Makasih inponya kawan :D

    BalasHapus
  4. benar pesantren adalah salah satu benteng keimanan dan ketaqwaan siswa/i nya dalam menghadapi kehidupan dunia sekarang ini,
    trims atas infonya, sukses selalu n TETAP SEMANGAT

    BalasHapus
  5. salam sobat
    benar, walaupun perkiraan sebagian orang, hanya untuk anak yg nakal masuk pesantren

    BalasHapus
  6. tapi sayangnya dulu citra pesantren sempat ternoda dengan banyaknya para teroris yang jebolan pesantren.tapi mudah2an sekarang persepsi masyarakat sudah kembali berpandangan positif terhadap keberadaan pesantren

    BalasHapus
  7. Rasanya setuju bahwa pesantren menjadi benteng/penjaga moral bangsa, pondok pesantren menjadi wadah yang selama ini menekankan penerapan moral yang baik pada santri2nya. Semoga tidak ternoda lagi dengan keberadaan beberapa teroris yg pernah ada.

    BalasHapus
  8. sy sepakat dengan istilah benteng terakhir...tapi mungkin yg mesti dibenahi dalam hal ini adalah 'mental' payung organisasinya yg dalam hal ini Depag...bagaimana moral warga MA ato pesantren bisa diperbaiki jika pendidiknya msh melakukan praktek2 jalan pintas..menghalalkan segala cara...contoh nya di kab. dompu..kok bisa seorang ibu rumah tangga yg tidak pernah mengajar tiba2 berpredikat guru bersertifikasi/lulus sertifikasi..???..mungkin ini satu diantara ratusan maslh moralitas yg melingkupi depag...kalo mentalitas'payung'nya msh spt itu..lantas bag. mau memperbaiki mentalitas anak2 MA...???

    BalasHapus