Dampak Kecanduan Gawai/Gadget dan Internet, Bagai Pisau Bermata Dua
Sindrom kecanduan gawai (gadget) ini dinamakan nomofobia yang berasal dari istilah “no-mobile-phone-phobia”. Sebenarnya sindrom ini menyerang banyak orang dari berbagai kalangan dan usia. Namun, golongan yang paling banyak terkena sindrom nomofobia ini adalah anak-anak milenial yang sangat suka dan selalu ingin update dengan hal-hal terbaru.
Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat remaja tidak bisa lepas dari internet dan gawai/gadget (Hp/handphone/smartphone). Padahal, kecanduan internet dan gawai pada remaja juga bisa berdampak buruk terhadap kesehatan dan mental mereka. Oleh karena itu, remaja hingga orangtua perlu memahami persoalan dan semua hal yang berhubungan dengan internet dan gawai agar bisa menyikapinya secara bijak.
Internet dan gawai ini bagai pisau bermata dua, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Bukan berarti kita harus anti teknologi karena teknologi juga memilki manfaat yang sangat besar untuk kehidupan kita di zaman modern ini, termasuk untuk kemajuan dan kekuatan suatu bangsa/negara. Karena harus kita akui, bangsa/negara yang kuat dan maju sekarang ini adalah bangsa/negara yang menguasai teknologi. Justru, bangsa/negara yang lemah penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) nya, akan menjadi bangsa/negara yang lemah dan terjajah.
Solusinya adalah, harus pandai memilah dan memilih; mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang manfaat/maslahat dan mana yang madorot. Karena teknologi apapun memiliki dua sisi mata pisau yang saling berlawanan, yaitu positif dan negatif. Kemajuan IPTEK harus diimbangi pula dengan Pemahaman Agama yang cukup baik, sebagai dasar Iman dan Takwa (IMTAK); sebagai Pondasi dan Penyeimbang agar terjadi keseimbangan antara IPTEK dan IMTAK. Agar kemajuan IPTEK ini tidak kebablasan, merusak dan menghancurkan tapi justru bermanfaat dan maslahat untuk kemajuan bangsa, negara dan agama. Maslahat dan manfaat untuk umat. Maslahat dan manfaat dunia dan akhirat.
Namun, walau gawai dan internet memiliki dampak positif, tapi bukan berarti berlebihan menggunakannya, karena bagaimanapun juga segala sesuaitu yang berlebihan tentu saja tidak baik.
Dampak Positif Internet dan Gawai/Gadget:
- Update informasi
- Menambah wawasan dan pengetahuan
- Mempermudah interaksi
- Mempersingkat waktu dan jarak
- Memudahkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
- Transaksi keuangan (internet banking, mobile banking, transfer uang, eWallet, eMoney dll.)
- Top up eWallet (isi ulang dompet digital)
- Top up eMoney (isi ulang uang elektronik)
- Isi ulang pulsa, paket data & token listrik
- Kursus dan belajar online
- eBook (buku digital)
- Membuat rekening bank secara online
- Belanja online
- Bisnis dan investasi online
- Bank digital
- Bayar pajak
- Pembayaran gaji
- Memesan transportasi online
- ngeBlog (blogging)
- Media komunikasi
- Sarana hiburan
- Kegiatan keagamaan, seperti: ziswaf (zakat, infaq, sedekah dan wakaf), alQur'an Digital, Mengetahui waktu salat, arah kiblat, informasi masjid terdekat, tabungan/daftar haji dan umroh dll.
- Dan lain sebagainya
Baca juga:
- Bibit, Aplikasi Reksa Dana Terbaik (Investasi Syariah dan Konvensional)
- BSI, Bank Syariah Terbesar di Indonesia, Gratis Biaya Administrasi Bulanan dan Bisa Buka Rekening Secara Online
- Bank Jago Syariah, Bank Digital Syariah Terbaik, Bebas Biaya Admin dan Gratis Transfer Antar Bank
- Al-Quran Digital untuk PC/Laptop dan Smartphone
Dampak Negatif Kecanduan Internet dan Gawai/Gadget:
- Kesulitan Konsentrasi
- Akses informasi tanpa seleksi
- Tidak menjadi diri sendiri
- Malas gerak
- Pornografi
- Gangguan mata
- Mengganggu perkembangan otak anak
- Mengganggu pola tidur (insomnia)
- Mengganggu belajar/studi
- Obesitas
- Postur tubuh yang tidak ideal
- Gangguan tumbuh kembang pada anak
- Bahaya radiasi
- Gangguan sel otak
- Efek sosial
- Kecanduan game
- Kecemasan, ketakutan dan agitasi
- Ketidakjujuran
- Depresi
- Euforia saat menggunakan gadget
- Perubahan suasana hati
- Sakit punggung
- Sakit kepala
- Sakit leher
- Kebersihan pribadi buruk (misal: tidak mandi untuk tetap online)
- Nutrisi buruk (gagal makan atau makan berlebihan)
- Dan lain sebagainya
Gejala Kecanduan Gawai (Gadget)
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terkena sindrom nomofobia alias kecanduan gawai. Tingkat kecanduan orang pun berbeda-beda. Mulai dari kondisi yang ringan, hingga yang cukup parah. Berikut ini beberapa tanda dari kecanduan gawai yang perlu diperhatikan:
- Saat kamu kecanduan gawai, kamu akan langsung mencari gawai saat membuka mata di pagi hari.
- Kamu tidak bisa melewati hari tanpa menggunakan gawai.
- Kamu akan merasa cemas yang luar biasa jika baterai smartphone sudah sangat rendah atau bahkan mati.
- Kamu selalu ingin mengecek gawai-mu tiap 5 menit sekali.
- Kamu selalu menggenggam gawai-mu ketika melakukan aktivitas apapun, entah itu sedang makan, berjalan, berkumpul, bahkan ke toilet.
Jika minimal 3 dari 5 poin di atas tepat menggambarkan keadaanmu saat ini, maka kamu sudah terkena sindrom nomofobia.
Jadi, jika kamu mulai merasa kecanduan gawai, cobalah untuk segera mengatasinya dengan belajar memfokuskan diri kepada kegiatan lainnya yang bermanfaat selain bermain gawai, seperti: belajar, membaca buku, menulis, berolahraga dan lain sebagainya.
Selanjutnya, silahkan tonton saja beberapa video dibawah ini untuk lebih menambah wawasan lagi tentang Bahaya Kecanduan Gawai/Gadget dan Internet.
Bahaya Kecanduan Gawai/Gadget:
Kecanduan Main Gadget (Bahaya Gadget):
Kecanduan Internet dan Bagaimana Cara Mengatasinya:
0 Response to "Dampak Kecanduan Gawai/Gadget dan Internet, Bagai Pisau Bermata Dua"
Posting Komentar